Senin, 11 Februari 2008

hehehehe

blm ada judul nih..

posted by : - dirgy fm -
Menguap entah kemana tuh ‘siluman marah’. Dirinya dan seluruh kekuatannya lenyap ditelan kesantunan, sikap ramah,senyum dan persahabatan.Begitulah semestinya jurus jitu yang kita gunakan untuk menghadapi kemarahan. Hukumnya; kalau api mau bisa di pakai untuk masak nasi kan nggak bisa api yang nyala dari sebatang lilin, karena api dari sebatang lilin nggak punya cukup panas secara apinyanya juga se empriit. Kalau mau tambahin lilinnya , jadi kudu ada 1000 lilin untuk menghasilkan panas yang sangat, Cuma capek aja kali alias nggak ngotak ngebakarin 1000 lilin.Lilin adalah medianya, api adalah energinya, panas adalah emosinya. Untuk kasus siluman marah, yang sebenarnya bersemayam dalam diri kita, jelasnya makin punya panas yang membara dan bisa melumat apa saja samai bukan lagi gosong tapi jadi abu bener kalau kita tambahin energinya. Apa itu nerginya? Ya marah tadi. Artinya kalau tuh energi marah di kasih makanan marah juga sami mawon dengan kita sedang menambahkan energinya untuk meningkatkan emosinya.Contoh kalau kamu marah sambil nyolot ama adik atau teman kamu, atau bokap nyokap yang nyolot ama kita, dan kita balas nyolot sambil melotot, maka cekcok yang tadinya Cuma mulut bisa sampai pentung-pentungan and bunuh-bunuhan. Banyak kasus dan contoh perkelahian dan tawuran yang awalnya nggak banget, dari melotot-melototan sampai celurit, gesper, senapan dan kuburan--berita kelanjutannya.Akhirnya kita tau deh, bahwa jangan tambahin energinya itulah jurus ngadepin kemarahan, bukan saja menghadapi orang yang marah tapi diri yang sedang meningkat marah. Kalau kita menghadapi orang marah maka jangan meresponnya dengan kemarahan juga kecuali kita siap jadi abu atau arang ( kalah jadi abu menang jadi arang)Orang marah itu nggak butuh ama bantahan dan penjelasan, ia lebih butuh kupinh kita alias pendengaran kita . doi perlu didengerin ama di mengerti. Jangan kasih mulut karena doi nggak bisa di ajak tukar pikiran atau argumentasi kita yang argumetatif atau betapapun rasionalnya. Hadapi dengan kelembutan karena itu nunjukin kalau kita mengerti dan bisa nerima doi.kalau kita yang sedang marah, segera tersenyum, tertawa, atur nafas, lambatkan nafas, tarik nafas yang panjang dan perlahan, desiskan love….love….love….love…love…terpusat di nafas.Hanya energi love lah yang mampu memadamkan kobaran api kemarahan, energi love emosinya melayani, menciptakan, membangun, ekspresinya senyum ramah semelekete wele,wele…hahahahaha...

Tidak ada komentar: